1. Penerima laporan audit, dari mulai manajemen
klien sampai manajemen puncak dan komite audit serta komisaris sering kali
tidak membaca atau menghargai laporan audit, Mengapa beri penjelasan ?
Salah satu alasan
mengapa beberapa penerima laporan audit, dari mulai manajemen klien sampai
manajemen puncak dan komite audit serta dewan komisaris sering kali tidak
membaca atau menghargai laporan audit adalah karena mereka melihat sedikitnya
kegunaan yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk
memasarkan laporan audit agar memotivasi para penerima laporan agar
menginginkan laporan tersebut. Menurut Sawyer (2006:257), cara efektif untuk
memasarkan laporan audit adalah sebagai berikut:
Ø Menjelaskan proses audit sebagai suatu
tambahan yang partisipatif bagi manajemen.
Ø Menguraikan profesionalisme dari staf audit.
Ø Mengidentifikasikan anatomi dari sebuah
temuan audit secara sederhana.
Ø Menguraikan keuntung-keuntungan yang
dihasilkan dari penggunaan laporan untuk setiap tingkatan manajemen.
Ø Menjelaskan bagaimana manajemen dapat
memperoleh bantuan dari staf audit dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan manajemennya secara objektif.
2. Sasaran laporan audit adalah mempengaruhi
atau meransang dilakukannya tindakan oleh manajemen. Pelaporan factual dari
situasi yang memerlukan perubahan adalah tidak cukup, bahwa sikap apatis para
pembaca akan menghasilkan kepasifan atau tidak adanya tindakan yang dilakukan
sama sekali, Jelaskan klasifikasi laporan atas saran-saran yang diberikan oleh
auditor?
Klasifikasi laporan
atas saran-saran yang diberikan menjadi empat bagian, yaitu:
1.
Rekomendasi-rekomendasi Berorientasi pada Tindakan Efektif.
a.
Rekomendasi-rekomendasi yang berorientasi pada tindakan:
Ø Diarahkan dengan
tepat;
Ø Langsung pada
sasaran;
Ø Spesifik;
Ø Meyakinkan;
Ø Signifikan;
Ø Dengan nada dan isi
yang positif.
b. Rekomendasi yang
efektif, harus
Ø Mengatasi penyebab
mendasar;
Ø Dapat dilaksanakan;
Ø Menggunakan biaya
yang efektif;
Ø Mempertimbangkan
alternatif-alternatif lain;
Ø Menjadi kepentingan
dari badan-badan penyelenggara.
2. Komitmen pada
Hasil.
a. Komitmen dalam
membuat terlaksananya perbaikan.
b. Komitmen staf:
Ø Percaya akan
rekomendasi mereka;
Ø Menyokong tindakan;
Ø Memahami klien
(atau lingkungan klien);
Ø Bekerja sama dan
siap membantu;
Ø Percaya akan
kebutuhan adanya perubahan.
c. Komitmen
organisasi:
Ø Sistem manajemen
pekerjaan;
Ø Alokasi sumber daya
dan keputusan penempatan staf;
Ø Program-program
pelatihan;
Ø Sistem penghargaan
prestasi.
3. Pengawasan dan
Sistem Penindaklanjutan
a. Menjamin terlaksananya perbaikan dan
peningkatan: pengawasan dan penindaklanjutan yang agresif.
b. Unsur-unsur dasar sistem pengawasan dan
penindaklanjutan:
Ø Dasar pasti
pengawasan dan penindaklanjutan;
Ø Pengawasan status
secara aktif.
c. Menentukan kemajuan.
d. Mengambil langkah-langkah tambahan untuk
dapat mengimplementasikan rekomendasi:
Ø Menentukan
kecukupan tindakan yang dilakukan atas rekomendasi;
Ø Melaporkan
pencapaian-pencapaian;
Ø Mengenali tanggung
jawab dasar dari klien.
4. Perhatikan Khusus
untuk Rekomendasi-rekomendasi Utama.
a. Mengidentifikasi
rekomendasi-rekomendasi utama.
b. Penekanan sejak
dini dan terus-menerus.
c. Contoh cara-cara
untuk menyorot rekomendasi-rekomendasi utama:
Ø Dampak dari
kebijakan;
Ø Dampak dari
prosedur;
Ø Dampak dari hukum
dan perundang-undangan;
Ø Perhatian dari
pejabat utama organisasi.
3. Jelaskan faktor-faktor keterlambatan dalam
penyampaian laporan audit dan berikan contohnya ?
a. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat
dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat didasarkan
pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga
kerja dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut maka semakin besar
pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang
ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan
semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam
masyarakat.
b. Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP)
Menurut Loeb (1971)
kantor akuntan besar disebutkan memiliki akuntan yang berprilaku lebih etikal
daripada akuntan di kantor akuntan kecil. Dengan demikian, kantor akuntan besar
lebih memiliki reputasi baik dalam opini publik. Sedangkan DeAngelo (1981)
menyimpulkan bahwa KAP yang lebih besar dapat diartikan kualitas audit yang
dihasilkan pun lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil. Maka dapat
disimpulkan bahwa perusahaan yang memakai jasa KAP besar cenderung tepat waktu
dalam menyampaikan laporan keuangannya.
c. Opini Akuntan Publik
Akuntan publik adalah
salah satu pihak yang memegang peranan penting untuk tercapainya laporan
keuangan yang berkualitas di pasar modal. Akuntan publik bertugas memberikan
assurance terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun dan diterbitkan oleh
manajemen. Assurance terhadap laporan keuangan tersebut, diberikan akuntan
publik melalui opini akuntan publik.
d. Pengaruh Tingkat Profitabilitas
Untuk menilai tingkat
profitabiltas perusahaan dilihat dari laba bersih sebelum pajak. Perusahaan
yang mengumunkan rugi atau tingkat profitabilitas yang rendah, maka akan
membawa reaksi negatif terhadap pasar dan turunnya penilaian atas kinerja
perusahaannya. Sedangkan perusahaan yang mampu menghasilkan profit akan
cenderung mengalami audit delay yang lebih pendek, sehingga good news tersebut
dapat segera disampaikan kepada para investor dan pihak yang berkepentingan.
e. Laba / Rugi
Operasi
Kerugian cenderung
mengalami audit delay yang lebih panjang. Ketika kerugian terjadi perusahaan
ingin menunda bad news sehingga perusahaan akan meminta auditor untuk menjadwal
ulang penugasan audit, dan auditor akan berhati-hati selama proses audit jika
percaya bahwa kerugian ini mungkin disebabkan karena kegagalan keuangan
perusahaan dan kecurangan informasi tentang laba perusahaan yang dapat
digunakan sebagai indicator efisiensi penggunaan dana tertanam, sebagai
pengukur presentasi manajemen, sebagai dasar penentuan besarnya penggunaan
pajak dan sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara.
4. Jelaskan bagaimana prosedur pelaporan?
Standards for the
Professional Practive of Internal Auditing Auditing memberikan panduan mengenai
tanggung jawab auditor internal atas pelaporan hasil audit. Standar tersebut
disajikan dibawah ini.
Laporan Interim. Disarankan untuk menggunakan
laporan interim ketika dibutuhkan adanya informasi awal, tetapi ia hendaknya
tidak menjadi pengganti dari laporan
finalnya. Temuan-temuan yang dibahas didalam sebuah laporan interim dan
dapat dengan sukses diselesaikan sebelumnya laporan final diterbitkan, tidak
perlu untuk dimasukkan di dalam laporan
final. Pengecualian dapat diberikan apabila temuan tersebut cukup material dan
penting bagi operasi klien.
Adanya Laporan
Interim akan dapat memperkecil waktu penulisan laporan. Penguraian yang sedang
berjalan atas temuan serta adanya penelaahan supervisi dapat mengurangi waktu
yang dibutuhkan untuk membuat laporan setelah pekerjaan lapangan selesai.
Ringkasan Laporan.
Salah satu sasaran yang penting dari audit internal adalah untuk membuat
manajemen senior tertarik pada audit dan membaca laporannya. Laporan audit
dapat memberikan informasi yang objektif mengenai organisasi yang biasanya
tidak tersedia di tempat lain. Satu kesulitan dalam mencapai sasaran ini adalah
jumlah waktu yang harus digunakan seorang eksekutif yang sibuk untuk menelaah
laporan-laporan panjang yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh manajer
opersional untuk mengambil tindakan perbaikan. Di dalam proyek audit besar,
sebuah laporan audit dapat, dan lebih baik jika, diperluas dan diperinci.
Manajemen senior
hendaknya mengetahui temuan-temuan
signifikan yang diberikan oleh aktivitas audit secara berkala. Unit audit mana
yang bekerja dengan baik dan mana yang membutuhkan perhatian dari manajemen
tingkat atas. Masalah apa yang telah diungkapkan oleh auditor yang membutuhkan
perhatian segera dan/atau terus-menerus.
Auditor internal
hendaknya memberikan pertimbangan yang serius pada apa-apa yang dibutuhkan oleh
manajemen senior dan yang ingin ia ketahui dari proyek-proyek audit yang telah
selesai.
Namun, auditor
internal sebaiknya mampu menempatkan dirinya di posisi seorang eksekutif yang
sibuk dan menanyakan apa yang kira-kira mereka inginkan jika menghadapi situasi
seperti itu. Di bawah ini adalah beberapa saran untuk membuat ringkasan laporan
satu halaman:
· Uraian singkat mengenai aktivitas yang
diaudit.
· Kesimpulan auditor.
· Peringkasan temuan yang benar-benar
signifikan, dengan referensi pada halaman dimana rincian permasalahannnya dapat
ditemukan.
· Uraian singkat atas tindakan yang telah
diambil klien atas temuan-temuan tersebut.
· Sebuah pernyataan keseluruhan yang
menempatkan temuan dan kesimpulannya pada sebuah perspektif yang benar.
Diskusi dengan Klien.
Auditor internal hendaknya berhati-hati untuk menghindari kemungkinan
memberikan jawaban atas laporan audit yang bertentangan dengan fakta-fakta yang
dilaporkan. Komentar-komentar tersebut, baik benar atau tidak, akan menimbulkan
keragu-raguan pada kredibilitas audit. Karenanya , auditor sebaiknya menelaah
seluruh temuan dengan pegawai dan manajemen klien selama pelaksanaan audit
untuk menjamin tidak terjadinya pertentangan akan fakta-fakta yang dilaporkan,
Ketika terjadi perbedaan interpretasi, pandangan yang diberikan klien hendaknya
dimasukkan di dalam laporan.
Perspektif.
Objektivitas juga meminta adanya perspektif sasaran, observasi, tidak
melebih-lebihkan hal-hal yang tidak material atau relevan. Manajemen senior
biasanya memberikan perhatian yang serius pada laporan audit, Kondisi-kondisi
yang dilaporkan mengalami penyimpangan dapat menjadi subjek dari kemarahan
eksekutif.
Akurasi, Objektivitas
berarti akurat. Kata-kata yang tidak akurat akan membuat bingung pembacanya.
Contoh Akan lebih akurat untuk mengatakan, “100 barang yang kami periksa, 30
buah diterima dengan terlambat tiga hingga lima hari dan 20 buah dengan enam
hingga 15 hari terlambat” daripada dengan mengatakan “tidak seluruh barang
diterima tepat pada waktunya”.
Kejelasan, kejelasan
berhubungan dengan banyak, hal yang terutama adalah ia menggambarkan pemindahan
dari apa yang ada di pikiran auditor ke dalam pikiran pembacanya.
5. Laporan bertujuan
untuk melakukan komunikasi. Jika mereka tidak dapat mencapai tujuan komunikasi,
maka laporan tersebut tidak akan memiliki nilai, jelaskan kesulitan-kesulitan
yang dihadapi dalam berkomunikasi agar tujuannya dapat tercapai?
Ringkasan Laporan.
Salah satu sasaran yang penting dari audit internal adalah untuk membuat
manajemen senior tertarik pada audit dan membaca laporannya. Laporan audit
dapat memberikan informasi yang objektif mengenai organisasi yang biasanya
tidak tersedia di tempat lain. Satu kesulitan dalam mencapai sasaran ini adalah
jumlah waktu yang harus digunakan seorang eksekutif yang sibuk untuk menelaah
laporan-laporan panjang yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh manajer
opersional untuk mengambil tindakan perbaikan. Di dalam proyek audit besar,
sebuah laporan audit dapat, dan lebih baik jika, diperluas dan diperinci.
Manajemen senior
hendaknya mengetahui temuan-temuan
signifikan yang diberikan oleh aktivitas audit secara berkala. Unit audit mana
yang bekerja dengan baik dan mana yang membutuhkan oerhatian dari manajemen
tingkat atas. Masalah apa yang telah diungkapkan oleh auditor yang membutuhkan
perhatian segera dan/atau terus-menerus.
Auditor internal
hendaknya memberikan pertimbangan yang serius pada apa-apa yang dibutuhkan oleh
manajemen senior dan yang ingin ia ketahui dari proyek-proyek audit yang telah
selesai.
Namun, auditor
internal sebaiknya mampu menempatkan dirinya di posisi seorang eksekutif yang
sibuk dan menanyakan apa yang kira-kira mereka inginkan jika menghadapi situasi
seperti itu. Di bawah ini adalah beberapa saran untuk membuat ringkasan laporan
satu halaman:
· Uraian singkat mengenai aktivitas yang
diaudit.
· Kesimpulan auditor.
· Peringkasan temuan yang benar-benar
signifikan, dengan referensi pada halaman dimana rincian permasalahannnya dapat
ditemukan.
· Uraian singkat atas tindakan yang telah
diambil klien atas temuan-temuan tersebut.
· Sebuah pernyataan keseluruhan yang
menempatkan temuan dan kesimpulannya pada sebuah perspektif yang benar.
0 komentar:
Posting Komentar