Minggu, 12 Maret 2017

Audit Internal - Pelaporan



1.  Penerima laporan audit, dari mulai manajemen klien sampai manajemen puncak dan komite audit serta komisaris sering kali tidak membaca atau menghargai laporan audit, Mengapa beri penjelasan ?
Salah satu alasan mengapa beberapa penerima laporan audit, dari mulai manajemen klien sampai manajemen puncak dan komite audit serta dewan komisaris sering kali tidak membaca atau menghargai laporan audit adalah karena mereka melihat sedikitnya kegunaan yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk memasarkan laporan audit agar memotivasi para penerima laporan agar menginginkan laporan tersebut. Menurut Sawyer (2006:257), cara efektif untuk memasarkan laporan audit adalah sebagai berikut:
Ø  Menjelaskan proses audit sebagai suatu tambahan yang partisipatif bagi manajemen.
Ø  Menguraikan profesionalisme dari staf audit.
Ø  Mengidentifikasikan anatomi dari sebuah temuan audit secara sederhana.
Ø  Menguraikan keuntung-keuntungan yang dihasilkan dari penggunaan laporan untuk setiap tingkatan manajemen.
Ø  Menjelaskan bagaimana manajemen dapat memperoleh bantuan dari staf audit dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan manajemennya secara objektif.

2.  Sasaran laporan audit adalah mempengaruhi atau meransang dilakukannya tindakan oleh manajemen. Pelaporan factual dari situasi yang memerlukan perubahan adalah tidak cukup, bahwa sikap apatis para pembaca akan menghasilkan kepasifan atau tidak adanya tindakan yang dilakukan sama sekali, Jelaskan klasifikasi laporan atas saran-saran yang diberikan oleh auditor?
Klasifikasi laporan atas saran-saran yang diberikan menjadi empat bagian, yaitu:
1. Rekomendasi-rekomendasi Berorientasi pada Tindakan Efektif.
a. Rekomendasi-rekomendasi yang berorientasi pada tindakan:
Ø Diarahkan dengan tepat;
Ø Langsung pada sasaran;
Ø Spesifik;
Ø Meyakinkan;
Ø Signifikan;
Ø Dengan nada dan isi yang positif.

b. Rekomendasi yang efektif, harus
Ø Mengatasi penyebab mendasar;
Ø Dapat dilaksanakan;
Ø Menggunakan biaya yang efektif;
Ø Mempertimbangkan alternatif-alternatif lain;
Ø Menjadi kepentingan dari badan-badan penyelenggara.

2. Komitmen pada Hasil.
a. Komitmen dalam membuat terlaksananya perbaikan.
b. Komitmen staf:
Ø Percaya akan rekomendasi mereka;
Ø Menyokong tindakan;
Ø Memahami klien (atau lingkungan klien);
Ø Bekerja sama dan siap membantu;
Ø Percaya akan kebutuhan adanya perubahan.
c. Komitmen organisasi:
Ø Sistem manajemen pekerjaan;
Ø Alokasi sumber daya dan keputusan penempatan staf;
Ø Program-program pelatihan;
Ø Sistem penghargaan prestasi.

3. Pengawasan dan Sistem Penindaklanjutan
a.   Menjamin terlaksananya perbaikan dan peningkatan: pengawasan dan penindaklanjutan yang agresif.
b.   Unsur-unsur dasar sistem pengawasan dan penindaklanjutan:
Ø Dasar pasti pengawasan dan penindaklanjutan;
Ø Pengawasan status secara aktif.
c.   Menentukan kemajuan.
d.   Mengambil langkah-langkah tambahan untuk dapat mengimplementasikan rekomendasi:
Ø Menentukan kecukupan tindakan yang dilakukan atas rekomendasi;
Ø Melaporkan pencapaian-pencapaian;
Ø Mengenali tanggung jawab dasar dari klien.

4. Perhatikan Khusus untuk Rekomendasi-rekomendasi Utama.
a. Mengidentifikasi rekomendasi-rekomendasi utama.
b. Penekanan sejak dini dan terus-menerus.
c. Contoh cara-cara untuk menyorot rekomendasi-rekomendasi utama:
Ø Dampak dari kebijakan;
Ø Dampak dari prosedur;
Ø Dampak dari hukum dan perundang-undangan;
Ø Perhatian dari pejabat utama organisasi.

3.  Jelaskan faktor-faktor keterlambatan dalam penyampaian laporan audit dan berikan contohnya ?
a.   Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam masyarakat.
b.  Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP)
Menurut Loeb (1971) kantor akuntan besar disebutkan memiliki akuntan yang berprilaku lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan kecil. Dengan demikian, kantor akuntan besar lebih memiliki reputasi baik dalam opini publik. Sedangkan DeAngelo (1981) menyimpulkan bahwa KAP yang lebih besar dapat diartikan kualitas audit yang dihasilkan pun lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil. Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memakai jasa KAP besar cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.
c.   Opini Akuntan Publik
Akuntan publik adalah salah satu pihak yang memegang peranan penting untuk tercapainya laporan keuangan yang berkualitas di pasar modal. Akuntan publik bertugas memberikan assurance terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun dan diterbitkan oleh manajemen. Assurance terhadap laporan keuangan tersebut, diberikan akuntan publik melalui opini akuntan publik.
d.  Pengaruh Tingkat Profitabilitas
Untuk menilai tingkat profitabiltas perusahaan dilihat dari laba bersih sebelum pajak. Perusahaan yang mengumunkan rugi atau tingkat profitabilitas yang rendah, maka akan membawa reaksi negatif terhadap pasar dan turunnya penilaian atas kinerja perusahaannya. Sedangkan perusahaan yang mampu menghasilkan profit akan cenderung mengalami audit delay yang lebih pendek, sehingga good news tersebut dapat segera disampaikan kepada para investor dan pihak yang berkepentingan.
e. Laba / Rugi Operasi
Kerugian cenderung mengalami audit delay yang lebih panjang. Ketika kerugian terjadi perusahaan ingin menunda bad news sehingga perusahaan akan meminta auditor untuk menjadwal ulang penugasan audit, dan auditor akan berhati-hati selama proses audit jika percaya bahwa kerugian ini mungkin disebabkan karena kegagalan keuangan perusahaan dan kecurangan informasi tentang laba perusahaan yang dapat digunakan sebagai indicator efisiensi penggunaan dana tertanam, sebagai pengukur presentasi manajemen, sebagai dasar penentuan besarnya penggunaan pajak dan sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara.

4.  Jelaskan bagaimana prosedur pelaporan?
Standards for the Professional Practive of Internal Auditing Auditing memberikan panduan mengenai tanggung jawab auditor internal atas pelaporan hasil audit. Standar tersebut disajikan dibawah ini.
 Laporan Interim. Disarankan untuk menggunakan laporan interim ketika dibutuhkan adanya informasi awal, tetapi ia hendaknya tidak menjadi pengganti dari laporan  finalnya. Temuan-temuan yang dibahas didalam sebuah laporan interim dan dapat dengan sukses diselesaikan sebelumnya laporan final diterbitkan, tidak perlu  untuk dimasukkan di dalam laporan final. Pengecualian dapat diberikan apabila temuan tersebut cukup material dan penting bagi operasi klien.
Adanya Laporan Interim akan dapat memperkecil waktu penulisan laporan. Penguraian yang sedang berjalan atas temuan serta adanya penelaahan supervisi dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membuat laporan setelah pekerjaan lapangan selesai.
Ringkasan Laporan. Salah satu sasaran yang penting dari audit internal adalah untuk membuat manajemen senior tertarik pada audit dan membaca laporannya. Laporan audit dapat memberikan informasi yang objektif mengenai organisasi yang biasanya tidak tersedia di tempat lain. Satu kesulitan dalam mencapai sasaran ini adalah jumlah waktu yang harus digunakan seorang eksekutif yang sibuk untuk menelaah laporan-laporan panjang yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh manajer opersional untuk mengambil tindakan perbaikan. Di dalam proyek audit besar, sebuah laporan audit dapat, dan lebih baik jika, diperluas dan diperinci.
Manajemen senior hendaknya mengetahui  temuan-temuan signifikan yang diberikan oleh aktivitas audit secara berkala. Unit audit mana yang bekerja dengan baik dan mana yang membutuhkan perhatian dari manajemen tingkat atas. Masalah apa yang telah diungkapkan oleh auditor yang membutuhkan perhatian segera dan/atau terus-menerus.
Auditor internal hendaknya memberikan pertimbangan yang serius pada apa-apa yang dibutuhkan oleh manajemen senior dan yang ingin ia ketahui dari proyek-proyek audit yang telah selesai.
Namun, auditor internal sebaiknya mampu menempatkan dirinya di posisi seorang eksekutif yang sibuk dan menanyakan apa yang kira-kira mereka inginkan jika menghadapi situasi seperti itu. Di bawah ini adalah beberapa saran untuk membuat ringkasan laporan satu halaman:
·       Uraian singkat mengenai aktivitas yang diaudit.
·       Kesimpulan auditor.
·       Peringkasan temuan yang benar-benar signifikan, dengan referensi pada halaman dimana rincian permasalahannnya dapat ditemukan.
·       Uraian singkat atas tindakan yang telah diambil klien atas temuan-temuan tersebut.
·       Sebuah pernyataan keseluruhan yang menempatkan temuan dan kesimpulannya pada sebuah perspektif yang benar.
Diskusi dengan Klien. Auditor internal hendaknya berhati-hati untuk menghindari kemungkinan memberikan jawaban atas laporan audit yang bertentangan dengan fakta-fakta yang dilaporkan. Komentar-komentar tersebut, baik benar atau tidak, akan menimbulkan keragu-raguan pada kredibilitas audit. Karenanya , auditor sebaiknya menelaah seluruh temuan dengan pegawai dan manajemen klien selama pelaksanaan audit untuk menjamin tidak terjadinya pertentangan akan fakta-fakta yang dilaporkan, Ketika terjadi perbedaan interpretasi, pandangan yang diberikan klien hendaknya dimasukkan di dalam laporan.
Perspektif. Objektivitas juga meminta adanya perspektif sasaran, observasi, tidak melebih-lebihkan hal-hal yang tidak material atau relevan. Manajemen senior biasanya memberikan perhatian yang serius pada laporan audit, Kondisi-kondisi yang dilaporkan mengalami penyimpangan dapat menjadi subjek dari kemarahan eksekutif.
Akurasi, Objektivitas berarti akurat. Kata-kata yang tidak akurat akan membuat bingung pembacanya. Contoh Akan lebih akurat untuk mengatakan, “100 barang yang kami periksa, 30 buah diterima dengan terlambat tiga hingga lima hari dan 20 buah dengan enam hingga 15 hari terlambat” daripada dengan mengatakan “tidak seluruh barang diterima tepat pada waktunya”.
Kejelasan, kejelasan berhubungan dengan banyak, hal yang terutama adalah ia menggambarkan pemindahan dari apa yang ada di pikiran auditor ke dalam pikiran pembacanya.

5. Laporan bertujuan untuk melakukan komunikasi. Jika mereka tidak dapat mencapai tujuan komunikasi, maka laporan tersebut tidak akan memiliki nilai, jelaskan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam berkomunikasi agar tujuannya dapat tercapai?
Ringkasan Laporan. Salah satu sasaran yang penting dari audit internal adalah untuk membuat manajemen senior tertarik pada audit dan membaca laporannya. Laporan audit dapat memberikan informasi yang objektif mengenai organisasi yang biasanya tidak tersedia di tempat lain. Satu kesulitan dalam mencapai sasaran ini adalah jumlah waktu yang harus digunakan seorang eksekutif yang sibuk untuk menelaah laporan-laporan panjang yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh manajer opersional untuk mengambil tindakan perbaikan. Di dalam proyek audit besar, sebuah laporan audit dapat, dan lebih baik jika, diperluas dan diperinci.
Manajemen senior hendaknya mengetahui  temuan-temuan signifikan yang diberikan oleh aktivitas audit secara berkala. Unit audit mana yang bekerja dengan baik dan mana yang membutuhkan oerhatian dari manajemen tingkat atas. Masalah apa yang telah diungkapkan oleh auditor yang membutuhkan perhatian segera dan/atau terus-menerus.
Auditor internal hendaknya memberikan pertimbangan yang serius pada apa-apa yang dibutuhkan oleh manajemen senior dan yang ingin ia ketahui dari proyek-proyek audit yang telah selesai.
Namun, auditor internal sebaiknya mampu menempatkan dirinya di posisi seorang eksekutif yang sibuk dan menanyakan apa yang kira-kira mereka inginkan jika menghadapi situasi seperti itu. Di bawah ini adalah beberapa saran untuk membuat ringkasan laporan satu halaman:  
·       Uraian singkat mengenai aktivitas yang diaudit.
·       Kesimpulan auditor.
·       Peringkasan temuan yang benar-benar signifikan, dengan referensi pada halaman dimana rincian permasalahannnya dapat ditemukan.
·       Uraian singkat atas tindakan yang telah diambil klien atas temuan-temuan tersebut.
·       Sebuah pernyataan keseluruhan yang menempatkan temuan dan kesimpulannya pada sebuah perspektif yang benar.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar